Apa sih yang terlintas di pikiran kita jika berwisata ke kota Blitar? Nyekar di Makan Bung Karno? Mengeksplorasi Candi Penataran atau menikmati indahnya Pantai Tambakrejo? Aah itu semua terlalu mainstream. Kali ini kerluarga besar Usaha Perjalanan Pariwisata UNEJ akan mengajak para pembaca menikmati sebuah destinasi wisata yang sedang naik daun yaitu Wisata Edukasi Kampung Coklat.
Berlokasi
di wilayah Kabupaten Blitar, hanya membutuhkan waktu sekitar 15 – 20 menit dari
pusat kota Blitar. Jika dari pusat kota Blitar kita tinggal mengikuti jalan
kota yang menuju ke arah Kademangan. Sampai menemukan jembatan Kademangan belok
kiri, lalu lurus saja sampai ketemu Pasar Kademangan. Dari pasar kita masih
lurus sampai perempatan menuju ke arah Lodoyo (Gunung Betet). Nah di sini belok
kiri dan ikuti jalan lurus kurang lebih 3 km. Letak Kampung Coklat berada di
utara jalan atau sisi kiri jalan, dekat dengan perbatasan Desa Plosorejo dengan
Desa Darungan Kademangan, tepatnya di Jl. Banteng – Blorok No. 18 RT. 01 / RW.
06, Desa Plosorejo, Kademangan, Blitar.
Kampung
Coklat merupakan salah satu destinasi wisata yang berbasis wisata edukasi.
Wisata edukasi yang mempunyai pengertian sebagai suatu kegiatan atau
perjalanan yang dilakukan untuk tujuan
rekreatif dengan lebih menonjolkan unsur pendidikan. Pada dasarnya wisata
edukasi adalah perjalanan yang memberikan lebih manfaat selain dari rekreasi /
hiburan melainkan ada tambahan pembelajaran yang bermanfaat.
Tiket Masuk |
Sedikit
informasi mengenai Kampung Coklat yang saya dapat dari beberapa media, berawal
dari Flu Burung saat peternakan ayam petelur milik Bapak Kholid Mustofa
(Pimpinan Kampung Coklat) mengalami kerugian besar akibat terjangkit virus Flu
Burung pada tahun 2004. Maka dari situlah mencari solusi dan alternatif usaha
lain hingga ada inisiatif kakao. Tanah seluas 750m2 milik keluarga yang sudah
ditanami Kakao sejak tahun 2000 menjadi inspirasi awal. Ketiadaan pekerjaan dan
tuntutan ekonomi mengantar Bapak Kholid Mustofa lebih fokus di kebun kakao
tersebut. Dan dari sanalah insipirasi pembangunan wilayah edukasi perkebunan
dalam hal ini kakao, dan hingga sekarang meramabah ke dunia pariwisata (wisata
edukasi kakao / cokelat). Kampung Coklat merupakan kawasan wisata edukasi kakao
yang didalamnya kita akan diajak melihat proses bagaimana pembibitan kakao,
penanaman, perawatan hingga besar dan berbuah serta dimanafaatkan untuk
dijadikan sebagai bahan baku pembuatan cokelat.
Sesampainya kami di kawasan Kampung Coklat, kami beserta rombongan setelah turun dari Bus kami langsung masuk ke area lobby. Melangkah dari teras hingga lorong sudah tercium aroma khas kakao / coklat hal tersebut sebagai indentitas dari tempat tersebut. Tiket masuk kawasan wisata Edukasi Kampung Coklat cukup terjangkau bahkan sangat terjangkau dengan apa yang akan kita peroleh di dalam kawasan kampung coklat yaitu sebesar Rp. 5000,- per orang.
Sesampainya kami di kawasan Kampung Coklat, kami beserta rombongan setelah turun dari Bus kami langsung masuk ke area lobby. Melangkah dari teras hingga lorong sudah tercium aroma khas kakao / coklat hal tersebut sebagai indentitas dari tempat tersebut. Tiket masuk kawasan wisata Edukasi Kampung Coklat cukup terjangkau bahkan sangat terjangkau dengan apa yang akan kita peroleh di dalam kawasan kampung coklat yaitu sebesar Rp. 5000,- per orang.
Area Pembibitan Pohon Kakao |
Di kawasan Kampung Coklat juga terdapat
guide yang akan mengarahkan dan memberi informasi mengenai Kampung Coklat dan
seisinya. Kegiatan pertama kami diajak untuk mengetahui
pohon kakao. Setelah itu beranjak ke area pembibitan, tempat pembibitan berada di area yang terbuka. Guide menjelaskan bagaimana cara menanam biji kakao, cara peletakan
biji, pemilihan tanah, jarak letak penanaman dan perawatannya hingga pamen.
Setelah selesai di area pembibitan kami beranjak ke ruangan cooking class.
Diruangan ini kami juga bisa melihat bagaimana proses produksi, pengemasan dll
di seberang kaca, serta mengetahui jenis coklat / bubuk cokelat, tak lupa kami
juga belajar bereksperimen dengan ikut menghias coklat yang pada akhirnya bisa
kami bawa pulang. Setelah kami melakukan cooking class kami berlajut ke area
pertemuan yang melibatkan pengelola Kampung Coklat, hal yang menarik terjadi
kami melakukan sesi tanya jawab / sharing bukan di hall atau ruangan yg formil
melainkan kami di bawa ketengah kolam yang dihubungkan dengan jembata yang
biasanya digunakan untuk berfoto. Disana juaga terdapat outlet yang menyediakan berbagai macam makanan dan minuman yang berbahan
dasar / berbahan campuran cokelat, misal sate buah cokelat dan es cokelat yang
sempat disuguhkan kepada kami, tersedia menu lainnya antaralain mie cokelat, susu cokelat panas dll.Selain fasilitas outlet yang menjual
minuman berbahan dasar cokelat, anda juga bisa menikmati refleksi ikan pada
sebuah kolam yang disediakan.
Sesi Tanya Jawab Manajemen Pengelolaan Obyek Wisata |
Di Kampung Coklat sendiri penerapan sejak
awal yakni terlihat dari pembangunannya yang bertahap dari tahun ke tahun,
tidak langsung membangung kawasan yang 100% jadi karena akan mengurangi anemo
kedatangan wisatawan karena tidak ada perubahn dari waktu ke waktu, awal
berkunjung dengan kunjungan kedua tidak ada perubahan maka akan membuat wisatawan
bosan untuk datang kembali. Hal terbalik dilakukan oleh Kampung Coklat,
pembangunan dilakukan bertahap, hal itu dilakukan untuk membuat wisatawan tidak
bosan datang berulang kali karena adanya perubahan suasana setiap waktunya.
Pembangunan kawasan yang bertahap diyakini sukses dilakukan Kampung Coklat
tercatat pengunjung terbanyak dalam seharinya pernah terjadi di waktu
pergantian tahun tepatnya tanggal 1 januari 2017 yang lalu hingga mencapai
30.000 pengunjung.
Perkebangan wisata berkelanjutan di Kampung Coklat juga
ditunjang dengan dibangunya hall, guest house, arena bermain anak, kompleks
outlet makanan serta Kampung coklat telah berkontribusi banyak bagi masyarakat
sekitar dengan menambah serta membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat
sekitar. Tercatat bahwa pegawai dari kawasan wisata edukasi Kampung Coklat
sebagian besar adalah masyarakat sekitar. Kampung Coklat selain sebagai kawasan
wisata edukasi juga merukan Pabrik Coklat yang hasil produksinya dijual di
gallery yang dimiliki dan ada pula yang di kirim keluar dari area Kampung
Coklat bahkan hingga ke luar kota.
Chocolate Gallery |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar